Memulai itu sulit, mempertahankan itu lebih sulit lagi..

Untuk memulai sesuatu memang lebih mudah daripada mempertahankannya. Kita bisa bertekad untuk hidup sehat dan berjanji untuk berolahraga rutin, membeli sepatu lari atau bahkan membayar keanggotaan di suatu gym untuk keanggotaan selama setahun dengan gampang. Namun yang berat adalah kita harus bisa membuktikan janji itu secara rutin. Saya sendiri sudah dua kali membayar keanggotaan tahunan ke suatu gym tapi tidak pernah berhasil datang ke gym itu sama sekali…

Begitu juga dengan memulai suatu club rugby. Kita tidak hanya bertanggungjawab untuk diri sendiri, tapi kita juga harus bertanggungjawab untuk seluruh anggota club.

Jakarta Banteng Rugby Club berdiri pada tahun 2005, karena saat itu Indonesian Development Rugby yang mengusung rugby di Indonesia merasa perlu ada club rugby di Jakarta untuk memberikan peluang kepada warga Jakarta untuk mencoba rugby. Club ini sudah melalui banyak fase yang terus menguji keberlangsungan club ini. Tapi kali ini saya tidak akan membahas mengenai Jakarta Banteng Rugby. Saya mau mencoba mengangkat keberhasilan tiga club baru di Indonesia: Bogor ‘Rusa’ Rugby, Malang Rugby Football Club dan Jogjakarta ‘Chiefs’ Rugby Club.

malang rugby

Malang Rugby Football Club berdiri atas prakarsa beberapa alumni Darunnajah yang sudah lulus dan kuliah di Malang. Ide untuk mendirikan club rugby terus disuarakan oleh mereka dan dengan bantuan social media seperti twitter dan facebook, mereka bisa menambah anggota terus dan menjalankan latihan rugby di kota Malang. Semangat mereka perlu diacungi jempol dan kita perlu terus membantu dan memberikan semangat agar mereka terus maju demi kota apel dan Jawa Timur!

Mereka latihan rutin di Lapangan Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang setiap hari Kamis dan Sabtu jam 15.30 WIB. Untuk update informasi tentang latihan dan seputar MRFC, silahkan follow Twitter @malangrugby.

bogor rugby 2

Bogor ‘Rusa’ Rugby memiliki gen yang sama dengan Malang Rugby. Beberapa alumni Darunnajah dan beberapa pemain Jakarta Banteng yang tinggal di Bogor merasa memiliki kewajiban untuk menularkan keajaiban rugby di kota bogor. Yang menarik, tantangan untuk club Bogor Rusa Rugby adalah curah hujan yang tinggi di kota Bogor berarti mereka harus siap latihan dengan kondisi hujan atau lumpur! Saya sendiri tidak meragukan semangat mereka karena sudah mengenal banyak dari anggota mereka dan potensi mereka sangat besar untuk menjadi club rugby yang besar di Indonesia. Mungkin tidak lama lagi mereka akan menjadi rival Jakarta Banteng? Seperti Persija vs Persib? Saya ingat beberapa bulan yang lalu mereka pernah mengeluarkan daftar pemain starting XV mereka dan dari 20an pemain, semuanya masih dalam umur 18 – 22 tahun! Bayangkan mereka dalam 3 tahun lagi! Makna kata ‘Rusa’ akan bergeser ke club rugby yang menakutkan..

Bogor Rusa Rugby Club latihan setiap hari Jumat jam 3 sore di lapangan bola luar GOR pajajaran, di samping lapangan softball. Ayo dukung dan jangan lupa follow @BogorRugby di twitter!

jogja rugby

Jogjakarta ‘Chiefs’ Rugby juga sangat menonjol tahun ini. Club yang dimotori oleh Vegaz (Vagi Vegaz Sarwom) yang berkewarganegaraan Republic of Vanuatu namun sudah lama berada di Indonesia. Vegaz baru baru ini mendapat penghargaan ‘Spirit of Indonesian Rugby Award’ dari Persatuan Rugby Union Indonesia karena usahanya dalam mendirikan dan menjalankan Jogjakarta Chiefs. Keberhasilan Jogja Chiefs juga terlihat setelah mereka dengan sukses mengadakan Jogja Rugby Fest pada 6 July 2013 yang lalu, dimana mereka menunjukkan rugby ke seluruh warga Jogja dan mengadakan pertandingan persahabatan dengan Bali Rugby Chillis. Kalau Bogor rugby diprediksi menjadi rival Jakarta Banteng, maka kita bisa katakan Jogja Chiefs akan menjadi Rivalnya Bali Rugby kan?

Jogja Chiefs latihan di Lapangan Graha Sabha UGM, lebih lengkap bisa follow twitternya di @JogjaChiefs ya!

Kembali ke pembicaraan di awal tulisan ini, yang sulit adalah mempertahankan club rugby ini untuk terus berjalan. Mendirikan club rugby memang suatu prestasi yang membanggakan, namun kita harus berjuang bersama untuk mempertahankannya. Dan ini bukan hanya tanggungjawab masing masing club, tapi ayo jadikan ini tanggungjawab seluruh komunitas rugby di Indonesia untuk saling bantu agar bisa bangkit dan bertahan!

Sebelum Jogja Chiefs, dulu pernah ada Jogja Wolves. Saya pernah datang ke Jogja dan bertemu dengan pengurus mereka beberapa tahun yang lalu. Sayangnya setelah beberapa lama berdiri, Wolves tidak bisa melanjutkan clubnya. Saat itu PRUI dan club rugby lainnya tidak bisa membantu banyak agar Wolves terus berlangsung. Surabaya Rugby juga sempat bangkit dan bahkan mereka sempat mengikuti turnamen KSAL Cup tahun yang lalu. Namun saat ini mereka juga mengalami kendala sehingga sulit untuk terus mengadakan latihan. Kita dulu juga pernah punya Aceh Rugby pada saat banyak ekspatriate di Aceh. Balikpapan rugby juga baru saja lahir kembali setelah berapa lama absen. Sengata Hornbills juga timbul tenggelam selama ini.

Saya sangat senang dan bangga melihat keberhasilan setiap club yang bangkit seperti Bogor, Malang dan Jogjakarta ini. Masa depan rugby Indonesia akan sangat cerah apabila ketiga club ini terus berjaya dan tidak lama lagi akan semakin banyak pemain team nasional Indonesia yang berasal dari club club ini. Tapi juga jangan cepat puas dan terlena dengan keadaan ini. Kita harus saling kawal dan saling bantu

Call to action yang ingin saya sampaikan adalah bangkitkan persaudaraan antar club Rugby di Indonesia. Jadikan ini sebagai tanggungjawab bersama. PRUI sudah menjadi anggota KONI dan juga barusan mengadakan upacara inaugurasi di kantor pusat KONI. Jadi sudah sewajibnya PRUI juga memastikan upaya yang cukup untuk membantu menjembatani persaudaraan antar club ini. Bersama kita bisa!

Kelebihan rugby yang selalu kita banggakan adalah bagaimana kita selalu mati-matian berusaha dalam pertandingan rugby, melakukan semua tackle dan bertarung dengan lawan selama pertandingan berlangsung, namun pada saat peluit berakhir, kita semua kembali menjadi saudara dan tidak ada dendam yang dibawa keluar lapangan. Persaudaraan rugby harus lebih besar dari itu. Kita harus bisa saling bantu demi olahraga yang kita cintai bersama, RUGBY!

Coba bayangkan dalam beberapa tahun lagi Indonesia akan memiliki banyak sekali club Rugby, kita punya kompetisi nasional seperti sepakbola atau bola basket Indonesia.. dengan ribuan pendukung garis keras seperti bonek, jakmania dll? Bukan mustahil kan?

Peluit wasit kini berbunyi untuk menandakan kita harus berjuang bersama….

rhinos2013

Advertisement

3 thoughts on “Memulai itu sulit, mempertahankan itu lebih sulit lagi..

  1. Xapi says:

    Malang Rugby sampai saat ini boleh dibilang masih kesulitan mencari anggota.. Kalo ada teman-teman Ruggers yang mau pindah kewarganegaraan jadi warga Malang, ikutan tim kami ya 😀

  2. piggy says:

    surabaya Rugby masih eksis kok….Tapi butuh perhatian dari KONI khususnya dari PRUI 🙂
    Kita disini udah minta bantu tapi belum pernah ada realisasi…ada ide untuk buat tournament di surabaya. sudah lengkap dana tapi belum ada kelanjutan dari PRUI.

    sebagai informasi aja

    Satu-satunya yang membantu Surabaya Rugby cuma JBRC 🙂

    Cheers

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s