Terkait ramainya pesta demokrasi rakyat indonesia sekarang, Indonesia seperti dibelah dua antara pendukung calon presiden (capres) nomer urut satu dengan capres nomer urut dua. Awalnya sih seru melihat kedua kubu saling menunjukkan dukungannya di social media… dari lagu lagu kreatif, klip lucu di vine, youtube, dan lain lain. Inilah demokrasi yang kita banggakan dari indonesia. Sebagai mantan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, saya lebih bangga lagi.
Tapi makin hari kampanye para pendukung ini makin banyak negatifnya daripada positifnya. Kalau stasiun TV nasional aja sudah terlihat jelas keberpihakannya, portal berita di indonesia mendadak buanyaaak banget yang mendadak muncul dan mengeluarkan ‘fakta’ versi mereka. Kompasiana yang menampung tulisan dari individu manapun juga jadi kolam limpahan tulisan dari mereka yang beropini atau memaparkan dakwaan mereka. Ada yang punya data peningkatan tulisan politik di kompasiana pas pemilu ini ngga? Mau doong..